Scroll ke bawah untuk membaca
Pilkada

Tonny-Marten Punya Solusi dan Kebijakan yang Pro Nelayan

322
×

Tonny-Marten Punya Solusi dan Kebijakan yang Pro Nelayan

Sebarkan artikel ini

GOSULUT.ID – Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur, Tonny Uloli dan Marten Taha berjanji akan memberikan solusi terhadap persoalan- persoalan yang dihadapi oleh nelayan.

Hal ini diungkapkan pasangan dengan nomor urut 1 dihadapan nelayan ynng ada di Kelurahan Leato Selatan, Jumat (18/10/2024).

Scroll untuk lanjut membaca
Advertisement

Menurut Tonny, keberadaan pemerintah seharusnya menjadi pencerah dan pemberi solusi atas masalah-masalah yang membelenggu seluruh masyarakat salah satunya nelayan.

“Berbagai kendala yang dihadapi harus mendapat jalan keluar, dan itu datang dari pengambil kebijakan yaitu pemerintah, ” Ujarnya

Maka kepala daerah sebagai nakhoda dalam pemerintahan sangat berperan penting melahirkan kebijakan-kebijakan yang pro kepentingan nelayan.

“Misalnya menjaga kestabilan atau harga pasar, jangan sampai tangkapan nelayan banyak, tapi harga jualnya jatuh,” kata Tonny.

Soal lainnya adalah utang. Pemerintah wajib berkomitmen menjamin nelayan tidak terlilit dengan hal tersebut.

“Nelayan jangan ada utang, petani jangan ada utang. Nanti kita cari polanya. Ada anggaran, tapi pemimpinnya berani, gak? Kalau terpilih kita berani yang penting itu untuk rakyat,” tegasnya.

Melanjutkan apa yang disampaikan Tonny, Marten Taha mengungkapkan kendala yang dihadapi nelayan saat ini.

Sepanjang menjabat Walikota Gorontalo, Marten menemukan salah satu kendala nelayan ialah sulitnya mendapatkan solar bersubsidi untuk melaut.

Marten menemukan masalahnya ada pada penjualannya yang tidak tepat sasaran akibat permainan curang para oknum.

“Kadang nelayan mau beli [solar subsidi] sudah habis. Habis karena permainan oknum bukan nelayan yang membelinya, kemudian dijual lagi ke indsutri. Padahal industri pakai solah non subsidi,” ungkap Marten.

“Ini salah satu masalah yang akan kami tangani sehingga para nelayan betul-betul bisa membeli solar bersubsidi untuk melaut,” sambungnya.

Kendala lain yang dihadapi nelayan ialah ketersediaan es balok atau es batu untuk mengawetkan ikan hasil tangkapan.

Ketika masih menjabat, Marten sudah membangun pabrik es balok, tapi kapasitasnya masih terbatas sehingga tidak mampu memenuhi permintaan yang datang dari hampir semua wilayah Gorontalo.

Tak sampai disitu, ada juga nelayan yang masih terjerat utang ke penampung.

Namun, hasilnya tetap buntung bagi nelayan. Pendapatan tak cukup, utang tak bisa ditutup.

“Makanya ini yang akan kita atasi. Tujuan kami nelayan di Gorontalo ada pendapatan dan keuntungan dari hasil melautnya. Biar pun punya utang, nelayan harus tetap untung,” pungkasnya.

Share :  
error: Content is protected !!