GOSULUT.ID – Ingin mendapatkan berbagai berita dan informasi terkait hal apa saja, maka sebaiknya memperolehnya melalui Televisi (TV) karena yang disampaikan secara utuh dan akurat dibandingkan dengan menyimaknya melalui media sosial (Medsos).
“Saya tetap memilih TV sebagai sumber yang pertama dan utama dalam memperoleh berita dan segala informasi yang kita butuhkan dibandingkan yang banyak berseliweran di berbagai medsos saat ini, mengapa, karena di medsos lebih banyak informasinya hoax, buktinya banyak menyesatkan masyarakat,” ungkap Anggota DPRD Provinsi Gorontalo, AW Thalib saat menyerahkan 169 STB (Set Top Box) kepada ratusan warga di Kelurahan Donggala, Kota Gorontalo, Jumat (06/10/2023).
Olehnya aleg PPP yang dipercaya menahkodai Komisi 1 ini meminta masyarakat agar lebih berhati-hati menerima informasi karena bila tidak maka gampang terpengaruh atau terprovokasi.
“Oleh sebab itu kita harus memfilter atau menyaring apa yang di baca dan ditonton karena nantinya ketika kita mengambil keputusan ternyata informasi salah atau hoax maka akan berakibat fatal bagi diri sendiri,” imbuhnya.
Untuk itu sebagai legislator yang menjadi representatif masyarakat khususnya Kota Gorontalo di DPRD Provinsi Gorontalo, dirinya menjadikan STB sebagai salah satu aspirasi utama yang masuk menjadi Pokok pikiran (Pokir) untuk direalisasikan dalam rangka membantu masyarakat memperoleh informasi, berita dan hiburan yang terpercaya melalui TV. Ditambah lagi sejak tahun lalu siaran analog telah bermigrasi ke digital.
“STB yang saya bawa dan bagikan secara cuma-cuma ini merupakan aspirasi yang di upayakan dan diperjuangkan sehingga dapat diwujudkan dan saat ini aspirasi bapak dan ibu saya bawa kembali ke sini,” imbuhnya.
Dirinya berpesan kepada warga yang telah mendapatkan STB agar secara bijak dapat memilah saluran yang ingin dikonsumsi bersama-sama dengan keluarga dirumah.
“Mulai dari yang terbaik yaitu sebagai sarana pendidikan dan kemudian adalah informasi dimana kita ingin mengetahui apa saja seperti saat ini sampai dengan tahun depan adalah tahun politik, kemudian soal perpindahan ibukota ke Kalimantan,”pungkasnya.
