GOSULUT.ID – Empat Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wabup Kabupaten Gorontalo semakin intens melakukan pergerakan bersama timnya untuk menawarkan berbagai program kepada masyarakat.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Gosulut.id, hanya dua paslon yang bersaing ketat dalam sosialisasi pada masyarakat, seperti Hendra-Warsito (DEWA) dan Roni-Adnan (ROAD) yang telah melaksanakan blusukan di banyak tempat, sebelum kampanye dialogis dilakukan.
Namun kedua pasangan lainnya, seperti Sofyan-Tonny (ST12) terlihat hanya fokus pada kampanye dialogis, sedangkan Syam-Sohidin (SYAH) baru bergerak melakukan hal yang serupa.
Apakah ini merupakan bagian dari strategi politik masing masing tim pemenangan yang terus dimainkan, guna mencapai kemenangan?
Namun, jika kemenangan hanya diukur dalam jumlah titik blusukan yang ada serta banyaknya masa yang hadir saat kampanye dialogis, maka bisa dipastikan persaingan hanya ada pada kedua pasangan Hendra-Warsito dan Roni-Adnan yang bakal bersaing ketat.
Mengapa demikian? Karena pergerakan tim mereka dilapangan mampu untuk menyediakan ruang silahturahmi antara masyarakat dengan para calon pemimpinnya.
Salah satu tim pemenangan DEWA, Guntur Puluhulawa mengatakan, pasangan Hendra-Hemeto dalam setiap kampanye selalu diawali blusukan di 12 titik, kemudian ditutup dengan Kampanye Dialogis yang menghadirkan 1000 orang dalam setiap jadwal yang ada.
“Alhamdulillah setiap titik blusukan dan kampanye Dialogis 1000 orang. Kami hanya terus gerak dan yakin kerja keras selalu membuahkan hasil,” katanya, Sabtu (19/10).
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua DPD PKS, Rizal Bagja mengungkapkan, kami lebih fokus pada blusukan setiap kampanye. Karena kami punya strategi tersendiri dalam tim pemenangan untuk memenangkan ROAD.
“Kami sangat yakin ROAD bisa menjadi pemenang. Dalam Blusukan yang kami lakukan sampai 20 titik setiap hari, dan itu sangat efektif,” ungkapnya, Senin (21/10).
Sementara itu, Ketua Tim Pemenangan ST12, Roman Nasaru menyebutkan, kami punya strategi politik khusus. Dan kami juga pantau pergerakan para calon. Blusukan bukan menjadi ukuran, apalagi hanya dihadiri oleh 10 orang.
“Bahkan ada calon yang hanya turun sebentar, lalu pergi. Karena yang hadir hanya 10 orang, jadi tidak bisa diukur kemenangan hanya dengan blusukan, tapi program jitu untuk rakyat yang paling penting tersampaikan pada semua orang dalam kampanye dialogis,” tegas Roman Nasaru sambil tersenyum, Minggu (19/10).
Share :
