Scroll ke bawah untuk membaca
Post ADS
Legislatif

AW Thalib Sarankan Cukup Gunakan Zonasi Murni Pada Penerimaan Siswa Baru

103
×

AW Thalib Sarankan Cukup Gunakan Zonasi Murni Pada Penerimaan Siswa Baru

Sebarkan artikel ini
Post ADS

GOSULUT.ID – Sejak sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) secara online diberlakukan, tetap saja masih menimbulkan permasalahan setiap tahun ajaran baru.

“Masalah yang timbul selalu itu-itu saja yakni penerapan jalur Zonasi. Hal ini yang selalu mendominasi setiap pelaksanaan PPDB,” ujar Ketua Komisi 1 DPRD Provinsi Gorontalo, AW Thalib, Senin (03/07/2023).

Scroll untuk lanjut membaca
Advertisement

Dikatakan, baik orang tua maupun siswa itu sendiri kerap mengeluhkan sistem yang diberlakukan oleh Pemerintah Provinsi Gorontalo melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud), tidak berjalan sebagaimana mestinya.

“Jalur zonasi itukan lebih mengakomodir atau memprioritaskan siswa baru yang berdomisili dekat dari sekolah tujuan untuk mendaftarkan diri, ini malah justru tidak sesuai, ada yang rumahnya dekat, ada yang jaraknya 1 KM, hanya berjarak 100 Meter, bahkan ada yang sebelah pagar dari sekolah malah tidak lulus masuk. Ini kan aneh,” tuturnya.

Sehingga kata dia, tidak heran mulai dari sekolah, dinas terkait bahkan sampai DPRD sendiri didatangi setiap musim penerimaan siswa baru.

“Permalasahan ini yang tiap tahun kita terima aduannya dari para orang tua dan selalu kita mengundang dinas terkait untuk meminta penjelasan yang tetap saja tidak memuaskan,” sambungnya.

Sistem PPDB saat selain lewat zonasi juga ada lewat jalur lainnya yakni Prestasi dan Afirmasi. Menurutnya dua jalur tadi jangan lagi dicampurkan adukkan dengan sistem zonasi.

“Ada dua jalur ini justru sangat mengacaukan zonasi sehingga terpinggirkan, justru yang menonjol malah prestasi. Inilah buntut dari persoalan selama ini,” pinta dia.

Bagi AW Thalib, kebijakan pemerintah perlu ditinjau lagi, seharusnya sistem PPDB cukup menggunakan jalur zonasi murni dan tidak perlu lagi menambahkan dua jalur tersebut.

“Masa mereka yang jauh lulus, dibandingkan yang dekat, karena ada dua jalur sebagai parameter untuk meluluskan siswa baru. Makanya perlu ditinjau kembali kebijakan itu, dan sekali lagi kita sarankan dengan penilaian tunggal yakni zonasi murni dengan tidak melihat kriteria lain yan dimasukkan dalam penentuan penerimaan siswa baru,” tandasnya.

Share :