Scroll ke bawah untuk membaca
Legislatif

SPMB 2025 Menuai Keluhan, Deprov Gorontalo Bentuk Tim Khusus

121
×

SPMB 2025 Menuai Keluhan, Deprov Gorontalo Bentuk Tim Khusus

Sebarkan artikel ini

GOSULUT.ID – DPRD Provinsi Gorontalo membentuk tim khusus untuk menangani persoalan dalam pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) Tahun 2025, khususnya terkait keluhan siswa yang tidak diterima di sekolah terdekat sesuai zonasi.

Keputusan ini diambil dalam rapat kerja gabungan Komisi I Bidang Hukum dan Pemerintahan serta Komisi IV Bidang Kesejahteraan Rakyat dan IPTEK bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Gorontalo, yang digelar di Aula Dulohupa DPRD, Jumat (4/7/2025).

Scroll untuk lanjut membaca
Advertisement

Ghalieb Lahidjun selaku Sekretaris Komisi IV menyampaikan keprihatinannya atas sejumlah kasus di mana siswa tidak lolos seleksi di sekolah yang justru berada dekat dengan tempat tinggal mereka.

“Ada beberapa siswa yang tinggal dekat dengan sekolah pilihan, tapi justru tidak diterima di sana. Masalah ini menjadi salah satu fokus pembahasan DPRD bersama Dinas Pendidikan,” ujarnya.

Tim kecil yang dibentuk terdiri dari unsur pimpinan DPRD dan perwakilan Dinas Pendidikan. Tim ini akan mengkaji secara teknis berbagai persoalan yang timbul selama pelaksanaan SPMB dan mencari solusi yang adil serta proporsional.

“Karena sifatnya strategis, maka kami bentuk tim kecil. Pimpinan DPRD, termasuk Pak Sulyanto, hadir bersama dinas. Tim ini akan mendalami teknis pelaksanaan dan mengevaluasi kebijakan zonasi,” jelasnya.

Sebagai solusi jangka pendek, aleg Golkar itu mengusulkan penambahan jumlah rombongan belajar (rombel) di sekolah-sekolah unggulan seperti SMA Negeri 1 dan SMA Negeri 3 Kota Gorontalo, yang dinilai memiliki keterbatasan kapasitas.

Disamping itu ia mendorong percepatan pembangunan sekolah baru di wilayah Pabean, Pohe, dan sekitarnya sebagai solusi jangka panjang untuk mengatasi kepadatan siswa di satuan pendidikan tertentu.

“Zonasi wilayah Pabean dan Pohe saat ini mengarah ke SMA 1, namun daya tampungnya terbatas. Maka dari itu, dibutuhkan sekolah baru agar distribusi siswa lebih merata,” pungkasnya.

Share :  
error: Content is protected !!