GOSULUT.ID – Menjelang bulan suci Ramadhan 1446 Hijriah, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Gorontalo bersama unsur terkait melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) di Pasar Tradisional Kayu Bulan dan sejumlah Ritel di Kecamatan Limboto, Kamis (27/2/2025).
Dalam sidak tersebut, ditemukan minyak goreng subsidi ‘minyak kita’ dijual diatas Harga Ecer Tertinggi (HET) yang ditentukan pemerintah.
Kepala Dinas Perindag Kabupaten Gorontalo, Viktor Asiku mengungkapkan, bahwa dari hasil pantauan dilapangan ketersedian minyakkita di pasaran sangat terbatas dan harganya melambung tinggi.
“Kurangnya stok ini disebabkan oleh distributor besar atau D1 di Provinsi Gorontalo sudah tidak ada lagi. Sehingga pengecer mengambil dari luar daerah. Nah, minyak kita yang beredar di Gorontalo khusunya di pasar Kayu Bulan, itu kita peroleh informasi diambil di Bitung dan Pasang Kayu. Inilah yang membuat minyakkita dijual dengan harga tinggi,” ungkap Victor usai melakukan sidak.
Ia menerangkan, bahwa minyakkita yang dijual di pasaran harganya sudah mencapai Rp17.000 hingga Rp18.000 per liter.
“Sesuai dengan ketentuan, D1 itu menjualnya ke Distributor menengah atau D2 Rp13.500. D2 jualnya Rp14.000 ribu ke pengecer, dan pengecer jualnya harus Rp15.700 per liter ke konsumen,” terangnya.
Untuk itu, pihaknya akan segera berkoordinasi berkoordinasi dengan pemerintah pusat dalam menemukan langkah kongkrit.
“Setelah ini kita akan melakukan rapat dengan Pak Sekda serta OPD terkait. Dan kita akan berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan terkait langka dan upaya yang akan diambil,” tandasnya.