GOSULUT.ID – DPRD Provinsi Gorontalo melalui Komisi 1 dan 4 melakukan peninjauan kegiatan dari SMA Negeri 8 Gorontalo yang saat ini masih menggunakan fasilitas dan sarana dan prasarana pada SMA Negeri 1 Gorontalo, Sabtu (08/07/2023).
Kini sekolah yang lebih banyak diisi para siswa dari Kecamatan Sipatana dan Leato Utara dan Selatan serta sekitarnya telah melakukan aktifitas belajar mengajar tahun yang kedua.
“Alhamdulillah tadi telah melihat secara dekat para adik-adik kita dan mereka ternyata telah berbaur antara satu sama lain dengan siswa SMA 1, sehingga tidak nampak terlihat perbedaan antara sekolah satu dengan yang lainnya,” ujar Ketua Komisi 1, AW Thalib.
Ia menegaskan, meski SMA 8 masih berada seatap dengan SMA 1 dan punya nomenklatur sendiri, jangan sampai ada anggapan berbeda soal kualitas dan layanan pendidikan yang diterima oleh anak didik.
“Tidak ada anggapa bahwa sekolah ini unggul yang satunya tidak, semuanya sama dan tidak ada perbedaan perlakuan yang diberikan. Mereka tetap dalam satu gedung, yang SMA 8 ada SMA 1 begitu juga sebaliknya. Jadi dua-duanya setara dan sepadan hanya untuk quota masih terbatas saat ini bagi SMA 8,”Jelasnya.
Begitu juga lanjut dia, dari sisi guru pengajar yang berada di SMA 8 juga tidak perlu dikhawatirkan oleh orang tua siswa.
“Kita pastikan kualitas guru juga sangat mumpuni karena inikan memang satu sekolah, sehingga perlakuan pengajarannya sama,” sambungnya.
Ia berharap, informasi terkait SMA 8 dapat terinformasi dan tersampaikan kepada masyarakat khususnya orang tua siswa meski branding SMA 1 yang lebih melekat maka perlu ada pembobotan yang lebih khusus ke SMA 8.
“Misalnya kita rangsang bagi yang masuk sekolah ini kita berikan seragam sehingga bisa turut membantu orang tua. Kita buka sekolah ini seluas-luasnya, jadi bukan hanya untuk siswa dari daerah pinggiran saja tapi juga menerima etnis manapun sehingga mereka semua bisa berbaur seperti di SMA 1 ini,” pinta dia.
AW Thalib menambahkan, kedepan ada rencana mencari lokasi sendiri bagi sekolah tersebut misalnya di wilayah Talumolo atau Leato mengingat areal SMA 1 sudah penuh dengan bangunan dan kondisinya yang sempit.
“Yang ada tinggal pengembangan saja, mungkin kita bisa bebaskan gedung-gedung didekatnya seperti Gedung Nasional kalau boleh kita kita pinjam untuk akses jalan, bila kita mau buka jalan samping menujuSMA 1,” pungkasnya.