GOSULUT.ID – Komando Resort Militer (Korem) 133/Nani Wartabone laksanakan Upacara Bendera 17 san yang dilaksanakan setiap Tanggal 17 seperti sebelum sebelumnya yang sudah dilaksanakan. Upacara yang diselenggarakan ini, menindaklanjuti kebijakan Komando Atas untuk menghormati dan menghargai jasa para pahlawan kusuma bangsa.
Upacara Bendera 17 san dibulan Mei ini, selaku Irup Danrem 133/NW Brigjen TNI Totok Sulistyono, S.H., M.M., M.I.P., yang diwakili Kepala Staf Korem (Kasrem) 133/NW Kolonel Inf Mochamad Arief Hidayat diikuti segenap Prajurit dan PNS Makorem 133/NW.
Pada kesempatan tersebut Kasrem 133/NW Kolonel Inf Mochamad Arief Hidayat, membacakan amanat dari Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Dudung Abdurachman, S.E., M.M. menyampaikan ucapan Selamat hari raya Idul Fitri 1444 H, mohon maaf lahir dan batin, bagi segenap prajurit dan PNS TNI AD, jadikan momentum Idul Fitri sebagai ajang silaturahmi, saling memaafkan antar sesama dan mempererat hubungan serta kerjasama baik dalam lingkungan instansi kita sendiri maupun dengan komponen bangsa lainnya.
“Pada Upacara Bendera kali ini, Kepala Staf Angkatan Darat mengucapkan terima kasih yang tulus serta penghargaan yang setinggi-tinginya atas kerja keras dan dedikasi yang ditunjukkan oleh seluruh prajurit dan PNS AD sehingga dapat melaksanakan tugas yang diamanatkan dengan baik,” ungkapnya.
Kita juga patut bersyukur, event regional KTT ASEAN 2023 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) telah berlangsung dengan lancar dan aman. Hal ini tentu saja tidak terlepas dari pelaksanaan tugas kita dalam Pengamanan VVIP yang telah terselenggara secara profesional, proporsional dan humanis serta selalu bersinergi dengan POLRI dan semua unsur yang terlibat. Suksesnya penyelenggaraan KTT ASEAN 2023 ini akan membuat citra Bangsa Indonesia di mata ASEAN dan dunia semakin baik.
KASAD mengatakan disamping itu, kebijakan-kebijakan TNI AD untuk mendukung program-program pemerintah dibidang sosial kemasyarakatan juga terus dilaksanakan secara serius oleh seluruh jajaran dan semakin dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Hal ini tentu saja memberikan kontribusi positif sehingga tingkat kepercayaan masyarakat saat ini terhadap TNI masih menempati posisi teratas, sekaligus menjadi indikator yang menunjukkan bahwa masyarakat menaruh harapan yang besar kepada TNI.
“Oleh karenanya saya ingatkan kepada seluruh prajurit dan PNS maupun keluarganya, jangan membuat tindakan- tindakan yang mencoreng nama baik TNI dan melukai hati rakyat dengan perilaku arogan maupun emosi yang tidak terkontrol saat bersinggungan dengan masyarakat,” terangnya.
Meski banyak tugas yang berhasil diemban dengan baik oleh TNI AD, namun kita juga harus mengakui bahwa masih terdapat berbagai kekurangan yang harus segera diperbaiki. Diantaranya masih banyak personel TNI AD yang gugur di medan tugas karena kelengahan maupun kurangnya disiplin tempur, banyaknya personil yang meninggal karena laka lalin, penganiayaan, bunuh diri dan bentrok antara TNI dan Polri serta pelanggaran- pelanggaran lain yang dilakukan oleh oknum personil TNI AD, yang dapat merusak citra TNI.
Berbagai permasalahan tersebut harus menjadi koreksi kita bersama dan diperbaiki, agar tidak terulang di masa mendatang. Kemampuan dasar keprajuritan harus tetap dipelihara dan ditingkatkan ditengah-tengah gelombang perkembangan teknologi informasi, agar tidak terjadi kelengahan dalam pelaksanaan tugas-tugas operasi yang menyebabkan kerugian personel maupun materiil. Disamping itu, disiplin dan perilaku prajurit harus dijaga dalam berinteraksi dengan masyarakat institusi lainnya sebagaimana kewajiban yang tertuang dalam 8 Wajib TNI.
Keberhasilan dalam melakukan perbaikan tersebut sangat ditentukan oleh peran unsur pimpinan satuan dalam meningkatkan pengawasan dan pengendalian terhadap anggota
masing-masing dan mengimplementasikan dasar-dasar maupun prinsip kepemimpinan yang benar. Tentunya hal tersebut juga harus didukung dengan penegakan hukum dan aturan yang tegas dan mengayomi, serta diimbangi dengan kesadaran seluruh prajurit untuk bertindak dengan benar.
Bertepatan dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional pada tanggal 20 Mei nanti, evaluasi terhadap keberhasilan dan kekurangan dalam pelaksanaan tugas hendaknya dapat membangkitkan semangat baru untuk melakukan berbagai tugas negara dengan lebih baik.
Tumbuhnya semangat kolektif kebangsaan melalui Gerakan Budi Utomo tahun 1908 yang menjadi tonggak sejarah kebangkitan perjuangan secara nasional, hendaknya dijadikan sebagai pembelajaran untuk mengikis ego sektoral dan secara simultan membangun semangat sinergi antar seluruh komponen bangsa untuk bersama-sama membangun NKRI menjadi negara yang semakin maju.
“Mengakhiri amanat ini saya perlu mengingatkan bahwa kita telah memasuki tahun politik, dimana potensi ancaman terhadap kedaulatan negara dan persatuan bangsa semakin meningkat akibat polarisasi kepentingan politik antar kelompok atau golongan. Oleh karena itu, saya menekankan kembali agar seluruh prajurit TNI AD sebagai alat negara untuk memegang teguh komitmen netralitas dan berdiri di atas kepentingan bangsa dan negara. Jangan ada prajurit TNI AD yang terjebak dalam politik praktis dan terseret kepentingan-kepentingan pribadi atau kelompok dan golongan tertentu. Kita harus mampu memainkan peranan sebagai penyejuk suasana dan menjadi katalisator serta pemersatu dari semua lapisan masyarakat,” pungkasnya.