GOSULUT.ID – Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data Januari tahun 2025, Propinsi Gorontalo mengalami deflasi secara year on year (y-o-y) sebesar 1,52 persen dan month to month (m-to-m) 1,64 persen
“Baik secara year on year dan month to month kita mengalami deflasi cukup dalam sehingga masuk pada beberapa provinsi di Indonesia yang mengalami hal yang sama bahkan kita (gorontalo-red) ada di kategori terendah di Sulawesi,” ungkap Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Mukhamad Mukhanif, Senin (03/01/2025).
Dijelaskan, di Indonesia secara umum sedang mengalami deflasi dikarenakan adanya program diskon tarif listrik 50% untuk pelanggan rumah tangga PT PLN (Persero) selama dua bulan yakni dari Januari hingga Februari.
“Utamanya karena ada diskon listrik ini sehingga efeknya begitu besar, karena memang listrik itu di konsumsi oleh seluruh penduduk Indonesia,” imbuhnya.
Deflasi yang dialami Gorontalo semakin dalam lagi karena secara tahunan terjadi penurunan dibeberapa komoditas utama seperti secara y-o-y selain didominasi tarif listrik, juga ada tomat, bawang merah, ikan cakalang, dan pisang.
“Sementara yang naik tidak banyak seperti emas perhiasan, daging ayam ras, sigaret, minyak goreng serta kue basah, ini tidak terlalu signifikan,” sambungnya.
Menurutnya saat diskon tarif selesai maka listrik akan kembali inflasi namun seberapa besar pengaruhnya akan di lihat nanti.
“Seberapa besar pengaruhnya, kita lihat sama-sama pasti cukup berefek karena listrik dikonsumsi oleh banyak orang,” pungkas Hanif.