GOSULUT.ID – Komandan Kodim (Dandim) 1304/Gorontalo, Kolonel Arm Asep Ridwan S.H., M.Han., memimpin rapat koordinasi (rakor) percepatan penyerapan gabah dan beras di wilayah Kodim 1304/Gorontalo. Rakor yang digelar di Aula Otanaha, Selasa (11/04/2025), dihadiri berbagai pihak terkait, termasuk Pimpinan Cabang Bulog Provinsi Gorontalo Mukti Wibowo, Kaur Bhakti Dim 1304/Gorontalo Lettu Inf Sampe Kamasa, para pengusaha penggilingan padi, serta Babinsa dari Kabupaten Bone Bolango dan Kota Gorontalo.
Dalam pertemuan ini, Dandim menegaskan pentingnya sinergi antara petani, pengusaha penggilingan padi, dan pemerintah guna meningkatkan penyerapan hasil panen, menjaga stabilitas harga, serta mendukung ketahanan pangan nasional. Ia juga menyampaikan komitmen Kodim 1304/Gorontalo dalam membantu petani meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan mereka.
Dukungan untuk Cadangan Beras Nasional
Salah satu poin utama yang dibahas dalam rakor adalah kontribusi pengusaha penggilingan padi terhadap cadangan beras nasional. Dandim meminta agar mereka dapat menjual 20% hasil panennya kepada Bulog Provinsi Gorontalo dengan harga yang telah ditetapkan, yaitu Rp12.000 per kilogram untuk beras dan Rp6.500 per kilogram untuk gabah.
“Kami akan terus berupaya membantu petani dalam memasarkan hasil panen mereka. Dengan kerja sama yang erat antara petani, pengusaha, dan Bulog, diharapkan hasil panen dapat terserap dengan harga yang layak,” ujar Kolonel Asep Ridwan.
Solusi Kendala Petani dan Peningkatan Kualitas Beras
Selain membahas mekanisme penyerapan, rakor ini juga menyoroti beberapa kendala yang dihadapi petani dalam memasarkan hasil panennya. Upaya peningkatan kualitas gabah dan beras menjadi fokus utama, agar hasil produksi dapat lebih bersaing di pasar.
“Rapat ini adalah bukti nyata komitmen TNI dalam mendukung program pemerintah di bidang ketahanan pangan. Kami ingin memastikan bahwa setiap pihak yang terlibat dapat bekerja sama mencari solusi terbaik untuk meningkatkan kesejahteraan petani,” tambah Dandim.
Dengan rakor ini, diharapkan percepatan penyerapan gabah dan beras di wilayah Gorontalo dapat berjalan lebih optimal, sehingga tidak hanya mendukung ketahanan pangan nasional, tetapi juga meningkatkan ekonomi para petani setempat.
Share :
