GOSULUT.ID – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Gorontalo bersama-sama di dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Gorontalo terus berupaya melakukan pengendalian inflasi utamanya menghadapi Hari Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Beberapa penting dari rekomendasi High Level Meeting (HLM) yang baru-baru ini dilaksanakan adalah mendorong ketersediaan barang pokok melalui GPM (Gelar Pangan Murah) lebih intensif.
“Salah satu upaya nyata kami lakukan adalah adalah mengintensifkan operasi pasar seperti yang dilakukan 21 hingga 22 barusan yaitu dengan adanya subsidi dari pemerintah propinsi Gorontalo terhadap cabai, dari harga Rp 120 ribu, kita jual Rp 30 ribu per kilogramnya dengan pembeliannya dibatasi namun begitu setidaknya kita berupaya menurunkan harga,” tutur Deputi Kepala KPwBI Provinsi Gorontalo, Ridwan Nurjamal dihadapan awak media, Jumat (23/12/2023).
Tidak hanya itu, lanjut dia, BI juga meminta stakeholder terkait agar secara bersama-sama menghimbau masyarakat di kabupaten kota agar dapat berbelanja secara bijak.
“Seperti dengan Polda Gorontalo, Kejaksaan Tinggi kita buat video terkait bagaimana mengajak seluruh masyarakat untuk tidak melakukan konsumsi secara bijak atau tidak berlebihan,” sambung Ridwan.
Menghadapi Nataru, BI juga menyiapkan layanan penukaran uang sebagaimana yang dilakukan pada bulan ramadhan seperti kas keliling dan melalui website Penukaran dan Tarik Uang Rupiah atau PINTAR.
Hal ini sebagaimana disampaikan Arman Johansyah selaku Kepala Unit Implementasi Pengelolaan Uang Rupiah di KPwBI Provinsi Gorontalo.
“Terkait penukaran uang ini kita juga sudah koordinasi dengan perbankan di daerah sebagaiman ramadhan kemarin, jadi mulai dari kantor cabang hingga ke unit-unitnya, disamping layanan kas keliling dari kami seperti tanggal 11 kemarin di galery UMKM. Masyarakat juga bisa mengakses website PINTAR, secara rutin kita hadir setiap hari kamis, jadi bisa diinput uang rusak yang ingin ditukar,” ungkapnya.