Scroll ke bawah untuk membaca
Legislatif

Komisi II Monitoring 3 Perusahaan, Tinjau Kesiapan Ekspor 25 Ribu Ton Jagung

210
×

Komisi II Monitoring 3 Perusahaan, Tinjau Kesiapan Ekspor 25 Ribu Ton Jagung

Sebarkan artikel ini

GOSULUT.ID – Sebagai mitra pemerintah, DPRD Provinsi Gorontalo ingin memastikan program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Pemerintah benar-benar dijalankan dengan sebaik-baiknya diantaranya dengan melakukan pengawasan atau monitoring di lapangan.

Salah satu fungsi tersebut seperti yang dilaksanakan oleh Komisi II dengan melakukan kunjungan kerja selama tiga hari, 3 hingga 5 Juni ke sejumlah pabrik jagung yang ada di Kabupaten Gorontalo dan Gorontalo Utara.

Scroll untuk lanjut membaca
Advertisement

“Jadi selama tiga hari sampai dengan terkahir ini kami berada di Kabupaten Gorontalo Utara tepatnya di PT. Gorontalo Pangan Lestari yang di Desa Putiana Kecamatan Anggrek, Kabupaten Gorontalo Utara,” ungkap Mikson Yapanto selaku Ketua Komisi II.

Ia menjelaskan kegiatan secara spesifik dalam rangka monitoring pembelian dan ketersediaan stock jagung untuk persiapan ekspor yang direncanakan akan di hadiri oleh Menteri Pertanian RI

“Kunker atau monitoring kami ini ingin memastikan kesiapan pabrik-pabrik jagung untuk kegiatan ekspor yang akan dihadiri langsung pelepasannya oleh bapak Amran Sulaiman selaku menteri Pertanian. Jadi ini juga menindaklanjuti hasil kunjungan kami baru-baru ini bersama pak Gubernur ke Menteri pertanian,” imbuhnya kembali.

Dari kunjungan tersebut Aleg Nasdem ini memberikan apresiasi dari kesiapan perusahaan yang dikunjungi mulai dari dua perusahaan sebelumnya di Kabupaten Gorontalo yakni PT. Harim Framsco Gorontalo dan PT. Charoen Popkhand Nusantara Gorontalo.

“Alhamdulillah dari pantauan kami dan penjelasan dari perusahaan bahwa ketersediaan stok untuk target ekspor 25 ribu ton bisa terpenuhi,” katanya.

Ditambahkan, kunjungan juga tidak saja memastikan kesiapan ekspor tapi juga komisinya turut mendapat masukan dan aspirasi.

“Mereka memberi masukan terkait harga yang saat ini turun, karena memang ini kita ketahui juga diakibatkan oleh pasar luar negeri yang mengalami kondisi yang sama. Selain itu kami memberi masukan dengan meminta kepada perusahaan-perusahaan itu agar dana CSRnya lebih diprioritaskan bagi anak-anak petani untuk biaya kuliah,” pungkasnya.

Share :  
error: Content is protected !!