GOSULUT.ID – Sidang paripurna ke 16 DPRD Provinsi Gorontalo yang sempat diskors beberapa hari akhirnya selesai dengan terbentuknya Panitia Khusus (Pansus) permasalahan perkebunan kelapa sawit.
Seluruh aleg yang hadir sepakat untuk menunjuk dua orang untuk menakhodai pansus yang nantinya akan bekerja maksimal selama 6 bulan kedepan, yakni Umar Karim dan Meyke M Camaru.
Dua legislator merupakan kader dari dua partai besar yang mampu mendulang kursi terbanyak di puncak Botu (DPRD) yakni Partai Nasdem dan Partai Golkar.
Diharapkan dipundak kedua orang ini, pansus bisa bekerja sebagaimana harapan senior mereka yakni Laode Haimudin sebagai salah satu Wakil Ketua DPRD, yakni bekerja secara profesional, independen dengan mengumpulkan serta menghimpun seluruh data fakta dilapangan.
“Sehingga dengan begitu hasil yang kita dapatkan betul-betul punya legitimasi kuat dan bisa merekomendasikan kepada pemerintah atau stakeholder terkait terhadap masalah-masalah atau persoalan sawit yang ada didaerah ini,” ungkapnya.
Umar Karim usai dirinya ditunjuk sebagai Ketua Pansus menegaskan banyak masalah yang menggerogoti kelapa sawit di Provinsi Gorontalo sebagaimana aduan dan laporan masyarakat yang diterima sebelumnya oleh Komisi 1.
“Misalnya masyarakat tidak memiliki perkebunan plasma sebagai konsesi dari perusahaan, ada juga yang melaporkan tanah mereka yang bersertifikat, tiba-tiba sudah berubah menjadi HGU. Ini juga perlu kami telusuri. Bahkan juga rata-rata masyarakat melaporkan bahwa mereka tidak pernah merasa memberikan tanah mereka kepada perusahaan, mereka hanya memberikan apa semacam kontrak, perjanjian kontrak, tapi faktanya tanah tadi berubah menjadi HGU,” tuturnya.
Olehnya kedepan pihak pansus berencana memanggil banyak pihak yang terkait langsung dengan persoalan tersebut, tidak hanya dari dari BPN (Badan Pertanahan Nasional (BPN)
“Kita tidak hanya mengkonfirmasi ke pihak Badan Pertanahan Nasional (BPN) banyak pihak yang juga akan dipanggil,” sambungnya.
Umar Karim dan Meyke M Camaru tidak hanya akan bekerja sendiri, tapi turut dibantu aleg lainnya sebagai anggota pansus yaitu, Fikram Salilama (Golkar), Ghalib Lahidjun (Golkar), Hais Ayuwa (Nasdem), Wahyu moridu (PDI-P), Hamzah Muslimin (PDI-P), Siti Nurayin Sompie (Gerindra), Limonu Hippy (Gerindra), Hamzah Idrus (PKS), Ramdan Liputo (PKS), Usman Tahir Razak (PPP), Fadli Hasan (PAN), dan Ekhwan Ahmad (Hanura).