GOSULUT.ID – Calon Anggota Legislatif (Caleg) DPR RI nomor urut 2 dapil Gorontalo dari Partai Nasdem, Rustam Akili singgung soal politik uang atau sering disebut “serangan fajar” yang saat ini sulit dihilangkan di dalam demokrasi Indonesia.
“Politik uang ini tidak mendidik, itu hanya melakukan pembodohan dan membiasakan orang kalau ingin berinteraksi harus pakai duit,” ujar Rustam Akili usai melakukan kampanye tatap muka di Kelurahan Dutulanaa, Kecamatan Limboto, Kamis (01/02/2024).
Menurutnya, praktik culas tersebut menjadi penyakit dalam setiap pemilu. Meski pengawasan terus dilakukan, selalu saja ada celah. Beragam modus oknum tertentu untuk menyogok pemilih.
“Maka kalau terjadi jual beli suara, mau jadi apa demokrasi kita,” tuturnya.
Oleh sebab itu, mantan Ketua DPRD Provinsi Gorontalo ini dengan tegas menyatakan perang terhadap politik uang.
“Sikap saya dan Partai Nasdem itu anti mahar, berapa pun nilainya. Ditambah lagi, politik uang itu dilarang oleh agama,” tegas Rustam Akili.
“Bahkan Undang-Undang pun melarang melakukan politik uang, itu akan diberikan dua sanksi yakni pidana dan administrasi. Pidananya bisa masuk penjara dan administrasinya dapat dicoret, nah untuk apa kita mau cari suara kemudian menghalalkan segala cara,” sambungnya.
Terakhir, Caleg DPR RI nomor urut 2 itu menghimbau kepada masyarakat untuk turut mensukseskan Pemilu dan jangan golput.
“Intinya penyelenggara dan masyarakat serta peserta pemilu harus menjaga integritas,” tandas Rustam. (Ahmad/Gosulut)