GOSULUT.ID – Wakil Ketua DPR RI Bidang Korinbang Rachmat Gobel menghadirkan kapal yang terbuat dari tembaga di Danau Perintis, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo. “Kehadiran kapal ini baru 30 persen dari penataan Danau Perintis. Semoga kawasan ini bisa menjadi kawasan wisata keluarga yang nyaman dan menghibur masyarakat,” katanya, Selasa, (23/01/2024).
Sebagai wakil rakyat Gorontalo di DPR RI dan sebagai putra Gorontalo, Gobel bercita-cita memajukan wilayah Gorontalo dan menyejahterakan masyarakat Gorontalo. Saat ini Gorontalo merupakan provinsi termiskin kelima di Indonesia. Kondisi ini terjadi sejak provinsi ini terbentuk pada tahun 2000. Padahal pembentukan provinsi ini diniatkan untuk memajukan wilayahnya dan memajukan masyarakatnya. Karena itu sejak terpilih menjadi anggota DPR RI ia bercita-cita mengubah keadaan tersebut. Pada tahun 2021, ia mencanangkan Visi 2051 agar Gorontalo menjadi provinsi termakmur kelima di Indonesia. Untuk itu ia giat menghidupkan pariwisata, memajukan UMKM, membangun pertanian dan perikanan, membangun SDM, menjadikan Pelabuhan Anggrek sebagai pelabuhan internasional, dan membangun Kawasan Ekonomi Khusus Pangan agar Gorontalo menjadi lumbung pangan bagi kawasan timur Indonesia. Dalam hal pariwisata, ia telah menciptakan spot-spot baru seperti Pantai Tamendao, perkampungan Suku Bajo Torosiaje, pembenahan Menara Limboto, penataan Danau Perintis, memeriahkan Pantai Bolihutuo, dan festival-festival.
Sejak dibenahi lima bulan lalu, Danau Perintis kini menjadi ramai. Danau yang dibangun almarhum Nani Wartabone itu kini ditambah wahana baru yaitu kapal yang terbuat dari tembaga. Kapal ini dibuat di Yogyakarta. Kapal ini memiliki panjang 8 meter. Pembuatan kapal ini menelan biaya Rp 3 miliar, belum termasuk biaya pengiriman dan biaya konstruksi serta dermaganya. Semuanya menggunakan dana pribadi dan dijadikan sebagai fasilitas publik di kawasan milik pemda setempat. Inspirasi pembenahan Danau Perintis beranjak dari situasi danau di Swiss, keindahan Selat Bosporus, kapal VOC di Amsterdam, dan permainan lampu di Uzbekistan. Adapun desain kapal tersebut terinspirasi dari film kartun tentang bajak laut produksi Disneyland. Namun jika dicermati, jenis kapal ini mirip dengan jenis kapal yang digunakan pada abad ke-16 dan abad ke-17, yaitu jenis kapal Galeon. Hal ini misalnya bisa dilihat pada kapal milik armada VOC maupun kapal-kapal armada Spanyol dan Portugal pada abad tersebut maupun jenis kapal milik Kesultanan Aceh di masa Sultan Iskandar Muda.
“Perkenalan wahana baru ini, kapal ini, sengaja dilakukan pada tanggal 23 Januari karena pada tanggal ini, pada tahun 1942, rakyat Gorontalo menyatakan proklamasi kemerdekaan yang dilakukan Nani Wartabone. Apalagi danau ini dibuat oleh almarhum Nani Wartabone,” katanya.
Pada perkenalan kapal tersebut, tak ada upacara khusus. Gobel hanya menggelar pertunjukan musik dengan grup musik lokal. Ia juga menyajikan makanan prasmanan untuk masyarakat yang hadir. Ia menyajikan bubur dengan sambal roa, nasi jaha (semacam nasi lemang), sate tuna, dan daging bakar. Ia tak mengumumkan kegiatan tersebut ke publik. Namun ternyata yang hadir mencapai sekitar 1.000 orang. Pada kesempatan itu hadir juga anggota DPD RI yang juga mantan gubernur Gorontalo, Fadel Muhammad, dan Bupati Bone Bolango, Merlan S Uloli. Gobel memimpin doa bersama dengan mendoakan almarhum Nani Wartabone.
Gobel mengatakan, “Danau Perintis didesain untuk menjadi tempat wisata keluarga. Ini tempat yang nyaman untuk healing karena lokasinya relatif sejuk, hijau, dan segar.” Ia berharap bisa terus menata kawasan tersebut dengan beragam wahana dan lanskap yang utuh. Salah satunya, menghidupkan UMKM di Gorontalo. Karena itu, dalam pembenahan yang baru ini ia membangun kedai-kedai UMKM dengan desain ikonik berbentuk prisma segitiga.
Hingga kini, Gobel masih belum memberikan nama pada kapal tersebut. “Saya mengundang partisipasi masyarakat Gorontalo dengan melombakan nama kapal ini. Silakan diusulkan,” katanya.