GOSULUT.ID – Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), Ekonomi Gorontalo mengalami perlambatan. Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi tahun 2024 yang hanya 4,13 persen lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2023.
“Lebih rendah dibandingkan capaian tahun 2023 yang mengalami pertumbuhan sebesar 4,50 persen, artinya ada perlambatan,” ujar Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Mukhamad Mukhanif, Rabu (05/02/2025).
Hal ini disebabkan berbagai faktor lapangan usaha yang pergerakannya berbeda dengan tahun 2023 seperti pertanian yang hanya tumbuh 3,11 persen.
“Kontribusi jagung naik hanya sayang padi turun, seandainya naik tentu akan menyumbangkan cukup besar pertumbuhan ekonominya. 3,11 persen ini tumbuhnya kecil,” imbuhnya.
Lanjut Hanif kembali, seandainya produk-produk pertanian tumbuh semua maka akan mengungkit pertumbuhan ekonomi. Selain itu ditambah pertumbuhan jasa pendidikan yang minus dan juga industri.
“Industri hanya tumbuh 3,23 persen, padahal bisa tumbuh 4 persen atau lebih. Mengapa kecil pertumbuhannya tentu tergantung pada permintaan, seandainya permintaan barang-barang industri tinggi dan bisa kita sediakan tentu akan tumbuh,” sambung dia.
Faktor lainnya juga adalah pertambangan yang belum nampak sehingga kontribusi terhadap ekonomi Bumi Serambi Medinah masih terbilang minim.
“Pertambangan kita belum menggeliat kontribusinya masih rendah walaupun sebenarnya dari sisi penggalian bagus,” pungkasnya.