GOSULUT.ID – Upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) diwarnai dengan insiden yang tidak menyenangkan.
Sejumlah wartawan yang sedang meliput momentum tersebut diduga diusir oleh oknum petugas protokol Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolmut.
Insiden itu terjadi ketika para wartawan mencoba mengambil gambar di sekitar area tribun utama, tiba-tiba suara keras terdengar dari atas tribun.
“Wartawan jangan mengambil gambar di situ, kasihan orang tua ingin menyaksikan para pengibar bendera. Ini momentum hanya setahun sekali,” teriak Devi Tumuhu, salah satu petugas protokol, dengan nada tinggi.
Perkataan tersebut kemudian disambut oleh rekannya, Debi yang menambahkan, jangan ambil gambar di situ.
“Di area itu hanya untuk Humas, wartawan jangan,” ucap Debi.
Perlakuan yang dinilai tidak pantas ini langsung menuai protes dari para jurnalis. Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bolmut, Patris Babay yang mengutuk keras tindakan tersebut.
“Ini adalah pelecehan terhadap kebebasan pers. Kami hadir di sini untuk menjalankan tugas jurnalistik, bukan untuk dihalang-halangi apalagi diusir. Tindakan ini sangat tidak profesional dan tidak bisa diterima. Kami meminta pihak terkait segera memberikan klarifikasi dan permintaan maaf,” ujar Patris dalam pernyataannya.
Tentunya, insiden ini menodai momen perayaan kemerdekaan di Bolmut dan menjadi pengingat akan pentingnya saling menghormati peran masing-masing dalam sebuah acara resmi, khususnya terkait kebebasan pers yang merupakan salah satu pilar demokrasi.