GOSULUT.ID – Kecaman sejumlah kalangan mulai dari akademisi, mahasiswa dan aktifis lingkungan soal perusahaan ekstraktif di Kabupaten Pohuwato, yakni PT. Biomasa Jaya Abadi (BJA) yang diduga melakukan ekspor wood pellet ilegal juga tidak lepas dari bidikan Komisi 2 DPRD Provinsi Gorontalo.
Komisi yang diketuai Mikson Yapanto menjadikan persoalan ini menjadi salah satu agenda perdana dan urgen untuk ditindaklanjuti dengan berencana melakukan kunjungan lapangan.
“InsyaAllah pada tanggal 7 nanti akan turun lapangan (turlap) kita akan lihat secara dekat seperti apa disana, kita potret. Apa juga yang menjadi tuntutan mahasiwa, ” Ujarnya.
Ditegaskan, pihaknya juga akan mengundang mitra terkait yakni Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup provinsi gorontalo.
“Kita akan tanyakan apa benar atau ada yang menyalahi sebagaimana temuan WALHI, kemudian terkait perijinan yang harus mereka penuhi misalnya daerah pemukiman atau daerah wisata yang tidak boleh diganggu. Begitu juga menurut RTRW soal yang tidak boleh dilanggar, ini harus tegas, ” Cetusnya.
Mikson tidak menampik bahwa daerah atau provinsi sangat membutuhkan investasi agar ekonomi makin berkembang dan meningkat namun jangan sampai ketika usaha sudah berjalan malah menyalahi ketentuan.
“Kita tetap butuh investasi sebagaimana yang disampaikan oleh adik-adik mahasiwa kepada saya, kami sangt dukung tapi jangan melanggar aturan. Olehnya komisi 2 akan menelusuri ini dan membedah mana-mana yang dilanggar kita luruskan, ” Tutupnya.
