Scroll ke bawah untuk membaca
Kabupaten Gorontalo

Harga Kelapa Melambung Tinggi, Ini Penyebabnya

475
×

Harga Kelapa Melambung Tinggi, Ini Penyebabnya

Sebarkan artikel ini
(Foto: Istimewa)

GOSULUT.ID – Dinas Pertanian Kabupaten Gorontalo (Kabgor) mengungkapkan penyebab tingginya harga kelapa saat ini.

Dimana berdasarkan data harga kelapa saat ini berkisar di Rp5.000 per butir di tingkat pabrik.

Scroll untuk lanjut membaca
Advertisement

Menurut Kepala Bidang (Kabid) Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Gorontalo, Hardjun Datu menyebutkan, penyebab harga kelapa yang telah naik selama dua bulan terakhir ini akibat meningkatnya permintaan ekspor ke luar negeri, salah satunya ke China.

Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Gorontalo Hardjun Datu. (Foto: Aldy/Gosulut)

“Pasokan kelapa bulat memang banyak permintaan dari sana. Sehingga harganya mengalami lonjakan,” ungkap Harjun kepada Gosulut.id, Kamis (01/05/2025).

Ia mengatakan, bahwa para pengusaha lebih banyak memilih melakukan ekspor daripada menjualnya di dalam negeri, kerena tidak adanya regulasi pembatasan eskpor kelapa bulat.

“Jadi, mereka lebih memilih mengekspor. Salah satunya melihat operasional, kemudian keuntungan juga,” katanya.

Lanjutnya, karena banyaknya kelapa yang di ekspor tidak hanya membuat harga melambung tinggi, tetapi juga bahan bakunya mengalami kelangkaan.

Untuk mengatasi hal tersebut, pihaknya telah melakukan berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian Republik Indonesia.

“Program yang kami buat diantaranya peremajaan kembali kelapa dan juga perbanyakan benih kelapa serta perluasan penanaman kelapa,” beber Hardjun.

Kementerian Perdagangan juga akan melakukan pembatasan terhadap eskpor kelapa bulat agar kebutuhan dalam negeri dapat terpenuhi.

“Mereka sedang melakukan kajian. Nantinya kelapa bulat ini akan dibebankan pajak eskpor sehingga pengusaha tidak semena-mena menjual ke luar,” tandas Kabid Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Gorontalo tersebut.

Sebagai informasi, selain harga kelapa yang melambung tinggi, kopra yang sebelumnya dijual dikisaran Rp7.000 per kilogram, harga saat ini sudah berkisar Rp18.000-Rp19.000 per kilogram. (Adv)

Share :  
error: Content is protected !!