GOSULUT.ID – Anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Adhan Dambea menyebut ada puluhan Aparatur Sipil Negera (ASN) dari Pemerintah Kabupaten Pohuwato telah beralih tugas ke lingkungan Pemerintah Provinsi Gorontalo
“Saya mendengar ada kurang lebih 40 orang di boyong oleh penjabat gubernur dari Pohuwato ke provinsi,” Ujarnya.
Ia menyampaikan, saat ini ke 40 ASN tersebut tersebar di seluruh OPD-OPDN bahkan dari jumlah terdapat diantaranya ada sudah cukup senior untuk menempati jabatan tertentu.
“Saya jadi kasihan dengan ASN pemprov yang masih muda-muda atau telah merintis karir dari bawah agar terus bisa menanjak naik hingga ke jabatan tertinggi,” Sambungnya.
Menurut mantan Wali Kota Gorontalo itu, apa yang dilakukan penjabat gubernur telah merusak tatanan pemerintahan di provinsi gorontalo, karena yang dilakukan tidak rasional sebagaimana seorang pemimpin.
“Saya menilai kayaknya lebih dominan memberikan perhatian hanya kepada orang- orang yang dekat dengannya,” Pintanya.
Adanya keberadaan 40 ASN itu, Adhan mewanti-wanti pemberian TPP (Tunjangan Penghasilan Pegawai) yang harus memenuhi ketentuan yang berlaku.
“Pemberian TPP harus sesuai dengan peraturan gubernur yakni diberikan setelah satu tahun bekerja,” Pintanya.
Ditempat berbeda Kepala Bidang Pengembangan Mutasi dan Promosi Badan Kepegawaian Daerah (BKD) provinsi gorontalo, Ismail Pomalingo memberikan penjelasan bahwa pemprov saat ini membutuhkan 1000 pelaksana teknis karena dalam setiap tahunnya ada 80 hingga 100 ASN yang pensiun.
“Untuk mengisi kekurangan itu maka salah satu metode perekrutan adalah akuisi talenta dengan membuka pendaftaran bagi ASN yang ada di kabupaten kota,” Ucapnya.
Saat ini lanjut dia sudah ada 40 ASN yang daerah asal mengabdi sebelumnya bukan saja dari pohuwato tapi juga dari Kabupaten kota lainnya di provinsi bahkan ada dari luar gorontalo, kini tersebar di sejumlah OPD
“Sejak tahun lalu 40 orang ini sudah ada OPD-OPD semenjak keluar pertimbangannya dari BKN, dan yang sudah terhitung saru tahun bekerja telah menerima TPP, ” Pungkasnya.