GOSULUT.ID – Pemerintah Kota Gorontalo melaksanakan Musrembang RKPD bertempat di Gedung Yiladia 21 hingga 22 April yang dibuka langsung Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambea.
Acara ini turut dihadiri berbagai pihak terkait salah satunya Sherly Doku selaku Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota (Dekot) Gorontalo.
Dihari terakhir kegiatan, Srikandi asal Partai Nasdem ini memberikan respon dan apresiasi yang tinggi terhadap pelaksanaan musrenbang karena merupakan forum penting dalam perencanaan pembangunan daerah yakni khususnya di ibukota Provinsi itu
“Musrenbang ini forum yang sangat penting karena melibatkan berbagai pihak, pemerintah daerah, perangkat desa, dan masyarakat, termasuk kami DPRD dalam proses perencanaan pembangunan daerah, khususnya dalam penyusunan RKPD, tentu sebagai mitra saya menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan acara ini,” ungkapnya.
Sherly menuturkan, melalui wadah musrembang berbagai isu dan persoalan menjadi topik yang sangat penting untuk dibahas serta dibahas kemudian dikombinasikan dan disinergikan dengan pokok-pokok pikiran (Pokir) DPRD.
“Lewat wadah ini berbagai masukan penting butuh perhatian kita semua seperti persoalan banjir, sampah, peningkatan pelayanan, menyangkut pendidikan dan kesehatan, pembangunan dan jangan lupa didalamnya juga ada aspirasi kami yang dituangkan lewat pokok-pokok pikiran DPRD,” sambungnya.
Ia berharap, melalui musrenbang RKPD dapat menghasilkan kebijakan-kebijakan yang tepat sasaran sebagaimana penyampaian Wali Kota Gorontalo Adhan Dambea.
“Pak Wali menyampaikanbahwa arah kebijakan penahapan RKPD Kota Gorontalo tahun 2026 ini, yakni penguatan kualitas sumber daya manusia dan peningkatan infrastruktur serta digital penunjang kota jasa yang religius,” pungkasnya.
Sebelumnya Wali Kota Gorontalo Adhan Dambea menyampaikan , arah kebijakan penahapan RKPD Kota Gorontalo tahun 2026 ini, yakni penguatan kualitas sumber daya manusia dan peningkatan infrastruktur serta digital penunjang kota jasa yang religius.
“Dalam rangka mewujudkan semua ini, ada beberapa isu strategis yang harus diperhatikan Pemerintah Kota Gorontalo. Diantaranya, rendahnya kualitas SDM di sektor jasa dan ekonomi kreatif, adanya kesenjangan akses dan mutu penidikan serta kesehatan
“Kemudian keterbatasan infrastruktur fisik dan digital, masih lemahnya integrasi nilai religius dalam pembangunan. Serta tingginya kemiskinan dan pengangguran, kerentanan terhadap bencana dan isu lingkungan, terakhir terbatasnya inovasi dan kolaborasi pemerintahan,” jelasnya.