GOSULUT.ID – Ketua DPW Partai Nasdem Gorontalo, Rachmat Gobel (RG) menyatakan bahwa dirinya memperhatikan semua warga Gorontalo. “Saya membangun untuk semua warga Gorontalo. Memilih saya atau tidak, semua saya perhatikan. Anak-anak dan cucu-cucu Bapak-Ibu, juga anak-anak dan cucu-cucu saya,” katanya, Jumat, (2/2/2024).
Hal itu ia sampaikan saat berkampanye di Desa Timbuolo, Kecamatan Botupingge, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo. Pada pemilu 2019, Gobel meraih suara terbanyak di Provinsi Gorontalo. Saat itu ia meraih 146.67 suara dari total suara Partai Nasdem 169.609 suara. Namun demikian, sejak terpilih sebagai anggota DPR, ia menyerap semua aspirasi yang masuk dan menunaikan aspirasinya. Sebagai contoh, ia membagikan alsintan di Tolinggula, Gorontalo Utara. Di Lemito, Pohuwato, ia juga membangun perumahan untuk nelayan. Di dua wilayah itu Gobel kalah pada pemilu 2019. Tentu masih banyak lagi tempat-tempat lainnya.
“Semuanya rakyat Gorontalo. Dan setelah terpilih saya bukan wakil yang memilih saya saja tapi juga menjadi wakil semua rakyat Gorontalo,” katanya.
Sore harinya, Gobel berkampanye di Desa Boludawa, Kecamatan Suwawa, Kabupaten Bone Bolango. Di tempat ini, ia kembali menyampaikan bahwa dirinya bekerja bukan hanya untuk orang-orang yang telah memilihnya, tapi untuk semua warga Gorontalo. Di kecamatan ini terdapat Danau Perintis, yang dalam dua tahun ini ia benahi dan menjadi arena wisata keluarga yang ramai dikunjungi warga. Walau menggunakan uang pribadi hingga miliaran rupiah, tapi semua itu dihibahkan untuk pemda setempat.
“Setahunnya, dari tiket masuknya saja pemda bisa mendapatkan sekitar Rp 1,5 miliar. Masyarakat sekitar juga meningkat pendapatannya,” katanya. Ini karena tumbuhnya UMKM dan lahan di sekitarnya bisa digunakan area parkir mobil maupun sepeda motor. Kebetulan pada pemilu 2019, Gobel menang di kecamatan ini.
Gobel kembali menyinggung bahwa Gorontalo terus menjadi provinsi termiskin kelima di Indonesia sejak berdiri hingga saat ini.
“Provinsinya termiskin tapi pejabatnya pernah menjadi yang terkaya di Indonesia. Di tengah masyarakat yang miskin, pejabatnya terus ganti mobil mewah dengan dana APBD. Seharusnya dana APBD diprioritaskan untuk berpihak kepada petani, nelayan, UMKM, dan pendidikan,” katanya.
Lebih lanjut Gobel mengingatkan bahwa memberantas kemiskinan bukan dengan berbagi bansos, sembako, dan bantuan langsung tunai. “Tapi dengan menciptakan lapangan kerja dan mengembangkan UMKM,” katanya. Dengan cara itu, katanya, masyarakat menjadi berdaya. Apa yang ia lakukan dengan membangun wisata di Danau Perintis, di Pantai Tamendao, pemasangan lampu di Menara Limboto, dan pembangunan permukiman Suku Bajo di Torosiaje adalah selain memberikan hiburan buat masyarakat juga meningkatkan pendapatan masyarakat dengan lahirnya UMKM dan terciptanya lapangan kerja.
Namun yang lebih strategis, kata Gobel, adalah konsep yang ia kemukakan yang disebut sebagai Visi 2051. Visi ini memiliki lokomotif Pelabuhan Internasional Anggrek dan Kawasan Ekonomi Khusus Pangan.
“Dari situ akan tercipta 100 ribu lapangan kerja dan lahirnya UMKM di seluruh Gorontalo. Kenapa memilih pangan? Karena Gorontalo memiliki tanah yang subur dan laut yang kaya ikan,” katanya. Untuk itu ia menanamkan dana Rp 1,4 triliun dan akan menarik investasi tambahan antara Rp 5 triliun hingga Rp 10 triliun. “Dan ini semua saya persembahkan untuk seluruh rakyat Gorontalo, bukan hanya untuk yang memilih saya,” katanya.