GOSULUT.ID – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Gorontalo berkolaborasi dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) kembali menggelar Gebyar UMKM 2025 di Gedung Bele Li Mbui selama 3 hari mulai, 28 hingga 30 April 2025.
Kegiatan ini melibatkan sekitar 190 pelaku UMKM yang merupakan binaan dan nonbinaan yang bergerak di bidang fashion, kuliner/olahan pangan, serta kerajinan tangan (handycraft).
Bambang Satya Permana selaku Kepala KPwBI Gorontalo menyampaikan peran krusial UMKM sebagai penopang ekonomi nasional. Ia mengingatkan, UMKM terbukti tangguh saat krisis moneter 1998 maupun pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu.
“Ini membuktikan ketangguhan sektor UMKM. Karena itu, BI terus berkomitmen memperkuat daya saing UMKM melalui berbagai program dan kolaborasi dengan pemangku kepentingan,” ujar Bambang.
Sejak awal tahun, lanjut Bambang, BI Gorontalo telah melakukan kurasi terhadap produk-produk unggulan sebagai langkah awal pelatihan dan peningkatan kapasitas. UMKM binaan dikelompokkan dalam empat kategori, yakni UMKM Potensial, UMKM Sukses, UMKM Digital, dan UMKM Ekspor.
Beberapa produk lokal Gorontalo telah berhasil menembus pasar internasional, seperti sulaman karawo yang kini diminati di Malaysia, Uni Emirat Arab, dan Turki, serta teh daun sirsak yang diekspor ke Taiwan. Produk olahan berbahan dasar jagung juga masuk dalam daftar komoditas ekspor unggulan.
Lebih dari sekadar pameran, Gebyar UMKM 2025 juga menjadi momentum peluncuran awal (kick-off) Hulondalo Art and Craft Festival yang dijadwalkan berlangsung pada September mendatang.
“Ini merupakan bagian dari rangkaian panjang penguatan UMKM dan ekonomi kreatif Gorontalo. Kami mengajak masyarakat untuk hadir, menikmati karya lokal, dan tentunya berbelanja,” tandas Bambang.