GOSULUT.ID – Perekonomian Provinsi Gorontalo pada triwulan II tahun (y-on-y) 2024 mengalami pertumbuhan sebesar 3,82 persen dan hanya memberikan sumbangsih sebesar 3,45 persen atau paling terendah dari total perekonomian di pulau Sulawesi.
“Kontribusi kita paling terendah di pulau sulawesi, bahkan dibawah dari provinsi Sulawesi barat, ” Ujar Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Mukhamad Mukhanif, Senin (05/08/2024).
Diuraikan, Sulawesi Selatan menjadi provinsi tertinggi yang memberikan kontribusi penting bagi perekonomian dari pulau selebes ini yaitu mencapai 44,67 persen.
“Diikuti Sulawesi Tengah 24,23 persen kemudian Sulawesi Utara 11,76 persen dan Sulawesi Tenggara 11,75 persen serta Sulawesi Barat 4,14 persen, ” Sambungnya.
Pertumbuhan terjadi pada sebagian besar lapangan usaha pertambangan khususnya penggalian merupakan kategori yang mengalami pertumbuhan tertinggi mencapai 10,08 persen, diikuti Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 9,27 persen; serta Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 7,20 persen.
“Yang pasti sektor pertanian masih tetap tertinggi sebesar 37, 46 persen karena pada posisi Mei kemarin kita ada panen raya baik padi dan jagung sampai dengan posisi juni kemarin ada kebaikan meski hanya 2,92 persen tapi karena pertanian ini menyangkut hajat hidup orang banyak sehingga mesti kita jaga, ” Tuturnya.
Gorontalo sebenarnya memiliki potensi yang akan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru yang sebenarnya bisa menyaingi Provinsi tetangga sebut saja Sulawesi utara dan Sulawesi Tengah yang sebagian besar laju ekonominya ditopang oleh sektor tersebut.
“Yang tercatat dikita (BPS) dari sektor pertambangan hanya dari penggalian dan yang tercatat baru sebatas yang ada di kabupaten pohuwato, bukan seperti provinsi lain ada emas, nikel, dan sebagainya, kita baru batu andesit. Sementara aktifitas secara perekonomian dan secara data kami tidak tersedia, memang potensinya ada cuma karena ilegal sehingga tidak kita hitung, ” Hanif.