GOSULUT.ID – Maraknya kasus bunuh diri di Provinsi Gorontalo selama tahun 2023 ini diperlukan keterlibatan dan kolaborasi semua pihak.
“Tahun 2023 ini, kurang lebih 25 kasus, kondisi ini membutuhkan semua pihak untuk melakukan kolaborasi bersama mengatasi fenomena atau masalah ini,” ujar Anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Yuriko Kamaru, Kamis (03/08/2023).
Dikatakannya, dari lembaga perwakilan rakyat akan mendorong berbagai pihak agar terlibat mengatasi persoalan ini dari berbagai aspek.
“DPRD Provinsi akan secara bersama-sama untuk pihak terkait dapat terlibat mengatasi fenomena ini dengan berbagai pendekatan, mulai aspek keluarga, pendekatan agama dan ekonomi,” pintanya.
Menurut legislator Nasdem ini, seperti masalah ekonomi sangat berpengaruh terhadap kondisi seseorang sehingga nekat melakukan aksi yang dilarang agama ini.
“Saya sementara mengumpulkan data, berapa sih masyarakat Gorontalo yang memiliki beban hutang, seperti di Bank, Lishing, atau koperasi. Ini juga menjadi titik perhatian kita,” sambungnya.
Kemudian lanjut dia adalah aspek pendekatan agama yang diharapkan perannya dai Kan Wilayah Kementerian Agama di Provinsi Gorontalo.
“Insyaallah dari Kanwil Agama akan mengambil langkah-langkah terkait persoalan ini,” pinta Yuriko.
Dirinya berharap dan juga menghimbau kepada masyarakat di provinsi gorontalo agar tidak cepat putus asa atau apatis ketika menghadapi masalah, baik itu dari kalangan remaja sampai yang telah berumah tangga.
“Ketika diperhadapkan dengan persoalan harus tetap berpikir jernih, sebab masih ada jalan terbaik menyelesaikan. Bunuh diri bukan jalan keluar atau merupakan sebuah solusi, karena bagi kita yang beragama Islam Allah sangat melarang perbuatan tersebut, sehingga kembali lagi kepada diri kita agar Istiqomah dalam hidup sehingga mendatangkan ketenangan serta jalan keluar,” jelasnya.