Scroll ke bawah untuk membaca
Kabupaten Gorontalo

Bupati Gorontalo Tekankan Pentingnya Kolaborasi dalam Percepatan Penurunan Stunting

333
×

Bupati Gorontalo Tekankan Pentingnya Kolaborasi dalam Percepatan Penurunan Stunting

Sebarkan artikel ini

GOSULUT.ID – Bupati Kabupaten Gorontalo Sofyan Puhi menekankan pentingnya kolaborasi bersama dalam melaksanakan upaya percepatan penurunan stunting.

Hal ini disampaikannya saat membuka kegiatan Rembuk Stunting Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Gorontalo di Hotel Grand Q, Rabu (30/04/2025).

Scroll untuk lanjut membaca
Advertisement

“Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Gorontalo, kami telah menargetkan penurunan angka stunting (saat ini 34,7%) menjadi 27,5% pada tahun 2025 ini dan 24,2% di tahun 2026 mendatang,” ujar Sofyan.

“Untuk keberhasilan dalam mencapai target tersebut sangat dibutuhkan kolaborasi bersama yang kuat,” tekannya.

Selain itu. Sofyan menyebutkan, kegiatan ini bukan sekadar agenda rutin, melainkan momentum yang krusial untuk mengevaluasi, merancang, dan memperkuat langkah-langkah dalam menghadapi ancaman stunting yang masih membayangi masa depan anak-anak di Kabupaten Gorontalo.

Lebih lanjut, orang nomor satu di Kabupaten Gorontalo berharap melalui strategi-strategi jitu yang disiapkan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang diketuai oleh Wakil Bupati Tonny S Junus dapat menekan angka stunting.

“Jika masalah stunting teratasi, maka generasi muda Kabupaten Gorontalo akan tumbuh menjadi individu yang sehat, cerdas, dan berdaya saing,” tandas Sofyan Puhi.

Sementara itu, Kepala DPPKB Kabupaten Gorontalo Rismawaty Arsyad menjelaskan, bahwa kegiatan tersebut merupakan aksi konvergensi yang ketiga.

“Inti dari kegiatan ini adalah merumuskan kebijakan terkait upaya-upaya lintas sektor, karena untuk percepatan penurunan stunting ini kita tidak bisa kerja sendiri, tetapi kita butuh aksi konvergensi dari lintas sektor,” jelas Rismawaty kepada Gosulut.id usai pelaksanaan Rembuk Stunting.

Rismawaty pun menuturkan strategi-strategi yang disiapkan untuk menekan angka stunting di Kabupaten Gorontalo.

“Untuk DPPKB sendiri, kami ada program Keluarga Berencana untuk mengatur jarak kelahiran, kemudian program Bina Keluarga Balita yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, serta kesadaran orang tua dalam membina tumbuh kembang anak balita secara optimal melalui pola asuh yang benar,” tuturnya.

“Lalu ada juga program Bina Keluarga Remaja yang fokus pada peningkatan pengetahuan dan kesadaran remaja tentang pentingnya gizi seimbang, kesehatan reproduksi, dan perilaku hidup sehat untuk mencegah stunting pada generasi mendatang. Kami juga telah menyiapkan anggaran dari sejumlah OPD untuk mengintervensi persoalan stunting sekitar Rp138 Miliar,” tambah Rismawaty Arsyad. (Adv)

Share :  
error: Content is protected !!