GOSULUT.ID – Ketua DPW Partai Nasdem Gorontalo, Rachmat Gobel menginstruksikan kepada kader dan simpatisan Partai Nasdem untuk melakukan donor darah. Saat ini Gorontalo sedang diserang wabah demam berdarah. “Bertepatan dengan Hari Patriotik dan wabah demam berdarah, kita harus bergerak dengan melakukan donor darah,” katanya, Selasa, 23 Januari 2024.
Saat ini Gorontalo sedang diserbu wabah demam berdarah. Dr Charles Budi Doku, ketua bidang OKK DPW Partai Nasdem, mengatakan, sudah ada 54 orang yang dirawat di rumah-rumah sakit akibat demam berdarah.
“Bahkan sudah ada dua orang yang meninggal dunia. Kini, rumah sakit membutuhkan darah untuk antisipasi ada pasien yang harus transfusi darah,” katanya. Walau pengumuman dilakukan hanya sehari sebelum pelaksanaan dan hanya dilakukan di grup pengurus partai, namun ada 150 orang yang datang untuk mendonorkan darahnya. Kegiatan donor darah dilakukan di kantor DPW Partai Nasdem Gorontalo. “Masyarakat sekitar pun ada yang ikut melakukan donor darah. Mereka bahkan minta hal ini dilakukan secara rutin,” kata dokter yang pernah menjadi wakil walikota Gorontalo tersebut.
Gobel mengatakan, donor darah merupakan bentuk kepedulian dan kemauan untuk berkorban untuk menolong nyawa sesama manusia yang sedang kesusahan. Tanggal 23 Januari, katanya, merupakan tanggal yang bertepatan dengan Hari Patriotik. Pada 23 Januari 1942, rakyat Gorontalo melakukan proklamasi kemerdekaan, sehingga lebih dari 3,5 tahun lebih dulu dibandingkan dengan proklamasi kemerdekaan Indonesia.
“Jiwa patriotik, keberanian, sikap merdeka, dan berani menghadapi risiko merupakan karakter orang Gorontalo. Karena itu ketika di tempat-tempat lain, di masa transisi penjajahan antara Belanda dan Jepang memilih menyambut Jepang dan berkolaborasi, rakyat Gorontalo memilih menyatakan merdeka. Jiwa patriotik inilah yang harus kita jaga agar Gorontalo maju dan sejahtera,” katanya.
Karena itu, Gobel mengaku kagum dan gembira saat salah seorang kader Partai Nasdem yang ikut mendonorkan darahnya menyatakan, donor darah merupakan bentuk politik mea-mea yang sejati.
“Karena ini untuk menyelamatkan nyawa orang,” katanya. Mea-mea adalah Bahasa Gorontalo untuk money politics. Mea-mea berasal dari kata merah-merah, yang merupakan warna uang kertas Rp 100 ribu. Gobel mengatakan, money politics sangat merusak nilai-nilai demokrasi dan mendegradasi karakter manusia Gorontalo yang patriotik dan rela berkorban. “Seperti almarhum Nani Wartabone yang patriotik dan rela berkorban sehingga kemudian dikejar dan ditangkap Jepang akibat tindakannya melakukan proklamasi kemerdekaan Gorontalo. Beliau diasingkan dan dipenjara di Manado dan kemudian ke Jawa,” katanya.
Dalam menghadapi pemilu 2024 ini, Gobel mengajak seluruh kader Partai Nasdem dan masyarakat Gorontalo untuk mengedepankan jiwa patriotik dan semangat kepahlawanan. “Jangan mengorbankan kemerdekaan politik dan menggadaikan kebebasan dirinya hanya demi sembako dan uang. Kita harus menjaga marwah dan budaya Gorontalo,” katanya.