Scroll ke bawah untuk membaca
Bone BolangoViral

RSB Difitnah, Bentuk Ketakutan Bupati Bone Bolango untuk Tutupi Dugaan Nepotisme

562
×

RSB Difitnah, Bentuk Ketakutan Bupati Bone Bolango untuk Tutupi Dugaan Nepotisme

Sebarkan artikel ini
Korlap Aksi Aliansi Pemuda Bone Bolango Gorontalo, Yanto Ali.

GOSULUT.ID – Ditengah derasnya sorotan publik atas dugaan praktik nepotisme dan indikasi korupsi yang menyeret nama Bupati Bone Bolango Ismet Mile beserta keluarga inti yang kini ramai diberitakan, muncul sebuah pola pengalihan isu yang dinilai terlalu telanjang untuk dianggap kebetulan.

Yanto Ali selaku Korlap Aksi Aliansi Pemuda Bone Bolango Gorontalo menyebutkan, bahwa satu sosok pemuda berpengaruh berinisial RSB yang justru menjadi bagian penting dari kemenangan Ismet Mile di Pilkada 2024, malah difitnah sebagai dalang skenario pelengseran Bupati. Tuduhan itu, kata dia, bukan hanya tidak logis, tetapi juga mempermalukan nalar sehat masyarakat Bone Bolango.

Scroll untuk lanjut membaca
Advertisement

“Publik perlu diberi kejelasan bahwa RSB tidak memiliki jabatan apapun dalam struktur pemerintahan. Ia tidak duduk dalam lingkaran eksekutif, tidak memegang kewenangan anggaran, dan tidak berada pada posisi yang memiliki kapasitas untuk menggerakkan intervensi politik dalam pemerintahan daerah. Maka, menuding sosok tanpa jabatan formal sebagai aktor skenario besar adalah bentuk manipulasi opini yang terlalu kasar untuk era keterbukaan informasi hari ini,” ujar Yanto.

Selain itu, menurut dia, tudingan bahwa RSB mendanai atau menggerakkan gelombang protes masyarakat adalah tuduhan murahan yang justru menggambarkan kepanikan Bupati dan kroninya sendiri.

“Jika benar RSB memiliki pengaruh sebesar itu, maka sesungguhnya yang sedang mereka akui adalah kebaikan, ketulusan dan kontribusi besar RSB dalam memenangkan Ismet Mile pada Pilkada lalu,” tuturnya.

“Ironisnya, kebaikan itu kini dibalas dengan fitnah, framing dan pengalihan isu yang mencederai martabat kemanusiaan,” sambung Yanto.

Ia juga membeberkan, bahwa semua gejolak publik hari ini berakar dari satu hal yang sangat sederhana dugaan praktik nepotisme dan bagi-bagi proyek di lingkaran keluarga Bupati.

Sorotan tersebur muncul bukan karena skenario, bukan karena operasi politik, tetapi karena fakta-fakta yang tampil sendiri ke permukaan seperti pelantikan anak kandung Bupati dalam struktur tim kerja Bupati, dugaan distribusi proyek oleh kedua anak Bupati yang turut masuk dalam tim kerja, rekaman suara yang diduga menyeret nama istri kedua Bupati dalam urusan proyek daerah.

“Ini bukan skenario, tetapi realitas yang menuntut jawaban. Ketika rakyat bertanya, mengapa justru RSB yang harus menjadi sasaran?” Tanya Yanto.

Lebih lanjut, Korlap Aksi Aliansi Pemuda Bone Bolango Gorontalo menegaskan, publik saat ini membaca dengan sangat terang pengalihan isu adalah senjata terakhir ketika argumen sudah habis.

Menjadi jelas bahwa tuduhan terhadap RSB adalah bentuk ketakutan yang nyata ketakutan menghadapi fakta hukum, ketakutan pada tekanan moral masyarakat, dan ketakutan akan bayangan sendiri dari kekeliruan yang dilakukan.

“Memfitnah orang yang telah berjasa hanyalah cara termudah untuk menutupi kesalahan sendiri, namun sekaligus cara paling cepat untuk kehilangan kehormatan. Bone Bolango tidak butuh drama pengalihan isu, Bone Bolango butuh kepemimpinan yang jujur, bertanggung jawab, dan sanggup menghadapi persoalan tanpa memukul bayangannya sendiri,” tegasnya.

“RSB tidak sedang melawan siapa-siapa. Tetapi publik yang hari ini matanya semakin terbuka sedang melawan ketidakadilan, ketidakbenaran, dan upaya merusak logika sehat hanya demi menjaga kenyamanan kekuasaan,” tambah Yanto.

Meski demikian, Yanto kembali menegaskan, bahwa kebenaran tidak bisa ditenggelamkan dengan fitnah. Justru dari fitnah itulah kebenaran makin tampak berdiri sendiri.

Share :  
error: Content is protected !!