Sang Profesor Nelson Pomalingo Tulus Membangun Kabupaten Gorontalo Untuk Semua Generasi

Sang Profesor Nelson Pomalingo Tulus Membangun Kabupaten Gorontalo Untuk Semua Generasi

Liputan Alwin Ibrahim

Editor : Mnunu Tangguda

 

 

 

GOSULUT.ID - Limboto - Bupati Gorontalo Prof. Nelson Pomalingo mempunyai keinginan besar untuk merubah wajah Kabupaten Gorontalo. Keinginan itu, tak hanya membangun infstruktur di wilayah kecamatan dan desa terjauh, tapi bagaimana Wajah Baru Ibukota harus indah pula. Disini terlihat niat tulus Sang Profesor membangun Kabupaten Gorontalo untuk semua generasi. 

 

Pasalnya, untuk merubah wajah kota Limboto Bupati Nelson Pomalingo, telah memulai pembangunan Taman Budaya tahap pertama di 2018 dan tahun 2019 diperluas dengan berbagai pembangunan spot wisata di jantung Kota Limboto.

Kini Taman Budaya limboto tahun 2019 dilengkapi dengan indahnya pancaran air mancur. Bahkan, sepertinya keinginan ini akan berlanjut pada pekerjaan Tahap tiga untuk penataan jantung Kota Limboto.

"Tadi saya mengecek pekerjaan lanjutan tahap dua taman budaya dan pekerjaan air mancur dan taman -taman termasuk bandayo pomboide sementara diselesaikan," Kata Bupati Nelson Pomalingo disambangi usai meninjau pekerjaan taman dan air mancur, kamis (10/10).

Selanjutnya, Kata Sang Profesor, pembangunan taman budaya yang terletak di jantung ibu kota pemerintahan itu berlangsung tiga tahap pekerjaannya.

" Tadi saya melihat progres taman budaya ini tiga tahap membangun, tahap pertama taman, tahun ini air mancur dan rumah adat. Dan tahap ketiga akan membangun taman pementasan dan permainan anak, Food Court dan gedung kesenian. Mudah-mudahan taman budaya benar- benar selesai dan itu dinikmati oleh seluruh masyrakat Gorontalo," Ujar Sang Profesor Nelson Pomalingo.

Lebih lanjut, ungkap Nelson Pomalingo, pertama, sebagai taman peradaban dari anak-anak sampai orang tua bisa menikmati. Kedua menggambarkan adat bersedikan sarah, sarah bersendikan kitabullah.

"Ada dua gedung besar dilokasi ini selain kantor bupati, yakni masjid dan rumah adat. Sehingga adat bersndikan sarah, sarah bersendikan kitabullah, jadi antra adat, budaya dengan sarah, kitabullah dilambangkan dengan masjid. Ketiga, sebagai taman edukasi dari seluruh masyaraka. Sehingg, baik itu taman, informasi sejarah, kesenian itu taman pendidikan,"Sambungnya.

Orang nomor satu di Kabupaten Gorontalo itu, berharap kedepannya taman budaya yang di bangun itu menjadi sarana untuk mempertahankan nilai-nilai budaya. 

" Mudah -mudahan menjadi wadah kita semua mempertahankan budaya sambil menikmati seni didalamnya, sekaligus ada pendidikan dalamnya," tegas Nelson Pomalingo.***