Pemerintahan NDH Terus Dihantui 'Wanita Bercadar', Arifin: Bupati -DPRD Harus Duduk Bersama
GOSULUT.ID - Hingga saat ini persoalan Ifana Abdurahman yang mengadu ke DPRD Kabupaten Gorontalo 2 September silam, masih membuat publik penasaran apalagi yang dilaporkan adalah bupati Gorontalo Nelson Pomalingo yang dianggapnya melanggar komitmen bersama. Aduan dari wanita bercadar bahkan viral karena diangkat berbagai media.
Menurut legislator DPRD Provinsi Gorontalo, Arifin Jakani persoalan laporan Ifana akan selesai bila semua pihak terkait duduk secara bersama-sama membicarakan hal itu agar dapat menemukan solusi atas persoalan itu.
"Melihat perkembangan soal wanita bercadar sampai dengan sekarang, hal ini sangat membutuhkan perhatian semua pihak, yakni dengan duduk secara bersama-sama," ujar legislator Partai Demokrat ini.
Baginya, bila bupati dan DPRD bisa duduk bersama maka persoalan tersebut akan selesai dan tidak terus berlarut-larut sehingga publik khususnya masyarakat di kabupaten Gorontalo tidak penasaran karena terus bertanya-tanya.
"Setiap persoalan itu pasti ada solusinya. Bagi saya ini perlu segera ada jawaban karena laporan ini sudah viral dimana-mana, maka bupati dan DPRD perlu duduk bersama. Kalau ini tidak diselesaikan maka ini akan jadi momok kedepan dan pemerintahan Nelson-Hendra (NDH) sakan terus dihantui dengan persoalan ini" jelas mantan Ketua KNPI Provinsi Gorontalo itu.
Sementara itu Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo sebagaimana diberitakan sebelumnya menyampaikan jika selama ini terus melakukan pendalaman-pendalaman terhadap persoalan yang menyebut-nyebut dirinya itu.
Ia pun menjelaskan telah menarik beberapa kesimpulan dari pendalaman motif tersebut. Pertama, kata dia, adalah motif pribadi yang pendekatannya akan ditempuh melalui kekeluargaan.
Sebagai masyarakat dengan tingkat sosial yang cukup tinggi, maka azas kekeluargaan itu yang coba saya lakukan,” singkatnya.
Ternyata tak hanya itu, Nelson juga menyebut ada motif politik dalam persoalan ini. Apalagi masalahnya masuk dalam institusi lembaga politik yang terlihat dari begitu cepat isunya merebak dan berproses dikalangan
"Itu juga saya terus lakukan lewat pendekatan dan komunikasi politik, baik secara eksternal maupun di internal partai,” tambahnya.
Nelson menyentil jika persoalan tersebut juga bermotif hukum. Ia menekankan, jika permasalahan ini sebelimnya telah ‘clear’ di lembaga hukum.
“Ini juga sudah kita kaji dan lakukan. Dan ini sudah clear sebelumnya dilembaga hukum. Cerita ini sudah cukup lama. Dan sudah selesai ditahun 2018 silam,” tutur dia.
Sebagaimana penuturan Ramdhan Kasim, selaku Kuasa Hukum yang menangani persoalan ini, proses tersebut sebetulnya telah diselesaikan secara kekeluargaan pada tabun 2018.
“Ya, tidak sampai proses penyidikan karena sudah diselesaikan secara kekeluargaan, alias dicabut (laporan), dan itu dibulan April 2018,” ucap Ramdhan. Ia berharap hal ini akan selesai dengan baik.
Dilain pihak, Nelson Pomalingo meminta masyarakat agar tidak berspekulasi dan berlarut dalam cerita yang tidak diketahui dengan jelas alurnya. Ia berharap masyarakat akan terus bersama membangun daerah tercinta, Kabupaten Gorontalo.
“Kerja kita masih panjang, lagi menyisakan dua tahun kurang lebih. Kita fokus menyelesaikan pembangunan ini secara bersama khususnya dukungan masyarakat yang kami inginkan,” tutup Nelson.
Komentar (0)
Facebook Komentar (0)