MUI Gorontalo: Deradikalisasi Tindakan Dini Cegah Radikalisme

MUI Gorontalo: Deradikalisasi Tindakan Dini Cegah Radikalisme

GOSULUT.ID - Deradikalisasi merupakan program atau upaya yang bertujuan untuk menetralkan pemikiran-pemikiran bagi orang atau warga yang sudah terpapar dengan Radikalisme.

"Dengan pendekatan deradikalisasi sebagai antisipasi sejak dini dan paling penting bagi kami terutama kepada anak muda atau kaum milenial yang paling rawan terpapar dengan pemikiran radikalisme ketimbang pendekatan hukum," ujar Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Gorontalo, H Abdurrahman Abubakar Bahmid menanggapi pertanyaan awak media soal penanganan radikalisme di Provinsi Gorontalo, Jumat (25/12/2020).

Menurutnya, berbagai pendekatan tersebut dapat dilakukan melalui kegiatan diskusi, pendidikan, argumentasi, agama, sangat jauh lebih baik dan efektif dilakukan sehingga bisa membersihkan paham-paham yang telah merasuki pemikiran.

"Dengan demikian kita bisa mencabut akar masalah yang ada di otak dia soal pemahamannya terhadap agama. Senjata itu bisa membunuh orang, tapi tidak bisa membunuh paham atau ideologi yang telah tertanam dipemikiran," ungkapnya.

Ia mengatakan, MUI sangat berharap pihak keamanan bisa lebih melibatkan peran para ulama atau para tokoh agama dalam mengindentifikasi siapa saja yang telah terpengaruh dengan paham-paham radikalisme.

"Yang memiliki data yang lengkap itukan intelejen. Kami atau ulama tidak bisa mengidentifikasi siapa saja mereka. Melalui kerjasama kita bisa terlebih dulu melakukan pendekatan, ini sebagai tindakan awal atau preventif," jelas Anggota Komite I DPD RI ini.

Paling tidak lanjutnya, keterlibatan peran ulama bisa terlibat secara resmi untuk bisa bersama-sama dengan pihak keamanan dalam menangkal paham radikalisme di Provinsi Gorontalo.

"MUI punya lembaga tersendiri dalam menangani itu. Kami sudah masuk ke kalangan milenial dengan masuk ke sekolah-sekolah dan kampus melalui pendidikan," pungkasnya.

Editor: Harso Utiarahman