Fraksi Nasdem Amanat Belum Menyetujui Pembangunan RS Hasrie Ainun Habibie Dengan Pola KPDBU

GOSULUT.ID - ALEG GORONTALO - Fraksi Nasdem Amanat DPRD Provinsi Gorontalo belum menyetujui pembangunan Rumah Sakit  Hasrie Ainun Habibie dengan pola Kerjasama Pemerintah Daerah dengan Badan Usaha (KPDBU).

Ketua Fraksi Nasdem Amanat Yuriko Kamaru, SH saat membacakan pandangan fraksi pada Rapat Paripurna, Senin (18/11).

Ia mengatakan fraksinya belum memiliki keyakinan yang utuh untuk menyetujui mekanisme pembangunan rumah sakit Dr. Hasrie  AinunHabibie melaui KPDBU.

"Dengan skema pembayaran secara berkala atau availability payment yang dianggarkan selama 20 tahun dalam APBD," ujarnya.

Yuriko menyampaikan pandangan fraksi ya berdasarkan tinjauan yuridis yakni keterkaitan regulasi yang menjadi dasar dalam pengambilan kebijakan.

Kronologis rapat dan pembahasan KPDBU sudah dilaksanakan sebanyak empat belas agenda tapi tidak seluruh hasil agenda tersebut diserahkan ke fraksinya untuk menjadi bahan kajian dalam pengambilan keputusan.

"Dan pendapat hukum atau legal opinion Jaksa pengacara negara Kejaksaan Tinggi Gorontalo beberapa poin yang harus diselesaikan," tuturnya. 

Kemudian tanggapan dan tindak lanjut Notisi hasil reviu BPKP atas Reguest For Proposal (RFP).

"Jika kita membaca dengan detail begitu banyak hal yang harus dilakukan perbaikan dalam penyiapan rencana skema KPDBU RS dr Hasrie Ainun Habibie," terangnya.

Ketua DPRD Provinsi Gorontalo Paris Yusuf saat konferensi pers mengatakan, paripurna tersebut merupakan pengambilan keputusan dalam rangka persetujuan.

"Kita tidak melihat keputusan itu modelnya bagaimana yang jelas syah dan sudah ditanda tangani," ujarnya dihadapan wartawan.

Ia mengatakan saat ini domain tersebut sudah berada di ranah eksekutif dan akan ditindak lanjuti pada proses selanjutnya.

"Terima kasih kepada Gubernur pak Rusli Habibie dan Wakil Gubernur Idris Rahim yang telah memperjuangkan rumah sakit ini untuk rakyat provinsi Gorontalo," tandas Sekertaris DPD I Partai Golkar Provinsi Gorontalo tersebut.

Editor: Harso Utiarahman