Apa Kata Sekda Kota Gorontalo Terkait MPTT-I?
Foto Istimewa : Sekda Kota Gorontalo, Ismail Madjid
GOSULUT.ID - GORONTALO
Sekertaris Daerah (Sekda) Kota Gorontalo, Ismail Madjid mengungkapkan tentang manfaat dalam mengikuti Majelis Pengkajian Tauhid Tasawuf Indonesia (MPTT-I) Abuya Syekh H Amran Wali Alkhalidiy.
"Walaupun terbilang baru kurang lebih 6 bulan bergabung dengan majelis ini. Namun banyak manfaat yang bisa diambil dalam hal kehidupan kita sehari-hari terutama dalam beribadah," ucap Ismail Madjid, Kamis (15/6/2023).
Untuk itu, keberadaan MPTT- I di Provinsi Gorontalo sangat bermanfaat bagi rakyat yang ada di daerah ini. Apalagi kajian-kajian yang disampaikan oleh para para dewan guru mudah dipahami oleh kita semua.
"Karena, literatur ataupun dari kajian-kajian yang kami ikuti, banyak hal yang sangat bermanfaat. Diantaranya mendapatkan jalan mempersiapkan diri sejak dini untuk kembali kepada Allah," ujar Sekda Kota Gorontalo, Ismail Madjid.
Lebih lanjut Ismail Madjid mengatakan, ada hal menarik di MPTT-I, segi amalan-amalan seperti berdzikir zahar Laa ilaha ilallah sebanyak- banyaknya dengan istilah rateb seribe,dan tawajuh metode tareqah naqsyabndiyah zikir sir Allah, Allah," kata Ismail Madjid.
Menurut Sekertaris Sekda Kota Gorontalo, Ismail Madjid, walaupun saya baru dua minggu lalu telah di talqin atau di bai’at tareqah oleh Abuya Syekh H Amran Wali Alkhalidiy melalui KH. Muhammad Anshori Abasi.
"Walaupun masih taraf melatih dan masih jauh kekhsyuan sebagai harapan seorang Mursyid yang kamil mukammil, agar kita bisa menjaga hati supaya tenang dan ingatan tidak jauh serta lalai dari Allah, namun selalu terkoneksi dengan Allah," jelasnya.
Bahkan dalam setiap kajian MPTT-I selalu diajarkan melalui tulisan makalah.Terkait kitab manazil assairin, bagaimana kita dapat berakhlak, hati selalu bersih dari sifat tercela seperti sombong dan lain-lain. Dan dalam metode atau praktek dalam berzikir zahar/keras memang terasa manfaatnya, ketika banyak pikiran, maka hanya dengan zikir laa ilaha ilallah dan Allah Allah ini merupakan praktik metode yang sangat bagus.
"Apalagi kalimat tauhid Laa ilaha ilallah, hati yang keras dan kotor, makin tenang. Walaupun belum sempurna, manfaatnya dapat dirasakan. Bahkan dalam kajian serta dzikir seperti ini perlu dan sebaiknya berkelompok atau secara berjamaah. Intinya dengan MPTT-I dapat merasakan bagaimana menjalankan agama secara baik," tuturnya.
Alhamdulillah selama bergabung dengan MPTT-I tidak ada kajian yang menyimpang yang meyesatkan ummat khususnya ke jamaah MPTT yang sudah ada atau masuk ke gorontalo sejak Tahun 2016 dan di tahun 2017 pemerintah mensuport kegiatan muzakarah pengkaderan ulama sufi Se Asia Tenggara kali pertama yang diadakan di masjid Agung Baiturahim sebagai pemateri murabbi Abuya Syekh H Amran Wali, dan di ponpes Al-huda Kota Gorontalo berlangsung selama 3 hari.***
Komentar (0)
Facebook Komentar (0)