GOSULUT. ID – Suhu politik jelang Pemilihan Gubernur (pilgub) di Provinsi Gorontalo makin panas dengan munculnya berbagai tokoh politik, bahkan satu nama baru mencuat dan saat ini mulai bergerak, yakni Sehan Landjar.
Sebagian besar masyarakat gorontalo barang tentu sangat mengenalnya, Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim) dua periode ini justru mengawali kiprah politiknya dari Bumi Serambi Medinah dan pernah disematkan gelar Kaki Seribu saat menjadi anggota DPRD Kabupaten Gorontalo kala itu.
Mantan Ketua DPD PAN Provinsi Sulawesi Utara itu telah memantapkan dirinya maju pada kontestasi itu beralasan karena didorong kerenyuhan hatinya melihat provinsi yang dulunya maju berkat sektor pertanian kini begitu kesulitan menyelamatkan diri keluar dari kategori lima provinsi termiskin. Padahal menurutnya selain dua sektor unggulan yakni pertanian dan kelautan perikanan yang telah dirintis oleh mantan Gubernur sebelumnya, Fadel Muhammad, gorontalo punya potensi lain yang sangat luar biasa.
“Gorontalo ini memiliki sumber daya alam khususnya kandungan mineral yang begitu fantastik, ada 4 spot besar mulai dari suwawa yang berbatasan dengan dumoga, kemudian di sumalata, lalu di boliyohuto dan Gunung pani (Pohuwato),” Tuturnya.
Sehan memiliki catatan atau prestasi mumpuni dalam menurunkan kemiskinan, dalam periode pemerintahnnya, boltim mampu dikatrolnya dari 27 persen di awal periodenya hingga menurun drastis hingga menyentuh pada angka 5 persen.
Alasan kedua adalah karakteristik masyarakat yang setiap saat selalu bergerak atau berusaha namun terkendala oleh dukungan modal yang cukup.
“Orang gorontalo itu selalu bergerak, dia mau berusaha hanya saja kesulitannya adalah pada suport modal yang memadai,” Imbuhnya.
Dan ketiga menurutnya, seorang gubernur tidak boleh menjadi seperti raja besar tapi harus menjadi pendorong atau motivator bagi Kepala- kepala daerah di provinsi yang dipimpinnya, yakni para bupati dan walikota.
“Kelemahan inilah yang masih saya lihat. Bila saya Gubernur cukup menalangi kekurangan dari Kabupaten kota, anggaran di provinsi akan saya delegasikan sesuai kebutuhan, saya hanya mengawasi, kita buat MOU dan diserahkan dalam bentuk hibah sehingga tendernya berada di kabupaten kota,” Tandas sehan.