Scroll ke bawah untuk membaca
Kontrol

BPS Gorontalo Rilis Tingkat Inflasi Bulan Maret

24
×

BPS Gorontalo Rilis Tingkat Inflasi Bulan Maret

Sebarkan artikel ini

GOSULUT.ID – Awal bulan Maret 2024 ini, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo kembali melakukan rilis dari tingkat inflasi.

“Inflasi Provinsi Gorontalo secara year on year (yoy) sebesar 4,13 persen sementara kota Gorontalo 2,46 persen dan kabupaten Gorontalo sendiri sebesar 5,58 persen sementara sebesar 0,81 persen adalah inflasi month to month,” ujar Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Mukhamad Mukhanif, Senin (01/04/2024).

Scroll untuk lanjut membaca
Advertisement

Lanjut dia, Inflasi tersebut terjadi karena adanya kenaikan harga utamanya oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 9,26 persen.

“Dan ini menjadi pemberi andil terbesar terhadap inflasi kita,” imbuhnya kembali.

Ia menguraikan komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y pada Maret 2024, antara lain: beras, roti tawar, donat, daging ayam ras, ikan bubara, ikan gabus, ikan kakap merah, ikan asap, telur ayam ras, margarine, kelapa, bayam, sawi hijau, daun bawang, bawang putih, gula pasir, dan kue basah,

“Sementara komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi m-to-m pada Maret 2024, seperti beras, daging ayam ras, ikan baronang, ikan bubara, telur ayam ras, cabai
rawit, bawang putih, sandal karet pria, sandal karet wanita, dan binte. Sedangkan komoditas
yang memberikan andil/sumbangan deflasi m-to-m, antara lain: ikan selar/ikan tude, cumi cumi, pisang, anggur, tomat, wortel, bawang merah.

Ditempat yang sama Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo, Sofian Ibrahim yang hadir pada kegiatan itu menyampaikan bahwa pemerintah melakukan upaya mengendalikan inflasi dengan secara bersama-sama dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah.

“Kami berupaya berusaha memenuhi pasokan dan distribusi, serta menjaga stabilisasi harga. Baru-baru ini juga pemerintah memberikan subsidi harga beras di dua titik, Kota dan Kabupaten Gorontalo yaitu sebesar Rp 2.500/kilogram.
Jadi yang tadinya harga beras Rp17.500 tinggal Rp 15 ribu/ kilogram,” ujarnya.

Disamping itu dengan melakukan pasar murah dan gerakan pangan murah oleh OPD terkait terutama dua hari jelang lebaran ketupat yang dipusatkan di seputaran wilayah yang menggelar tradisi tersebut.

“Seperti di Bongomeme, Batudaa, kampung jawab, Tibawa dan yosonegoro dan sekitarnya, hal ini demi membantu warga. Kami juga berharap kepada kabupaten dan kota agar bersinergi melaksanakan pasar murah,” tandasnya.

Share :