GOSULUT.ID – Sanubari Adhan Dambea bergejolak ketika didengarnya Pemerintah Kota Gorontalo akan menggelar Festival Kota Tua dalam waktu dekat. Sebagai representasi rakyat kota Gorontalo di DPRD Provinsi Gorontalo.
Menurutnya kegiatan itu tidak pantas untuk dilaksanakan disaat rakyat masih dalam kesusahan dan menderita, apalagi berdasarkan informasi yang diperolehnya ketua-ketua RT dan guru ngaji belum menerima honor.
“Pemerintah Kota ini tidak punya otak buat acara yang tidak pantas disaat rakyat lagi kesusahan, sementara ada yang lebih membutuhkan seperti guru-guru ngaji dan ketua hingga saat ini belum mendapat honor,” ujarnya dengan nada tinggi Senin (02/10/2023).
Yang lebih membuat anggota Komisi 1 DPRD Provinsi Gorontalo ini tambah marah, adalah anggaran yang akan dikucurkan untuk kegiatan tersebut mencapai Rp 750 juta dan tempat kegiatan yang tidak pantas.
“Anggarannya justru mencapai Rp 750 juta, sementara lokasi pelaksana acara di kampung Cina dimana masih ada pekerjaan-pekerjaan yang belum selesai disana,” sambungnya.
Ia beranggapan, Pemerintah setempat lebih suka bersenang-senang dan menghambur-hamburkan anggaran dengan kegiatan yang tidak ada sisi positifnya, belum lagi Walikota saat ini sudah akan mengakhiri masa jabatan pada akhir tahun ini.
“Saya anggap ini tidak rasional dan tidak ada manfaatnya festival kota tua, walikota juga sudah akan meninggalkan jabatannya di pada 31 Desember 2023, kasihan kondisi rakyat saat ini sangat menyedihkan,” pungkas Adhan.